
SUNGAIPENUH – Tradisi melemang masih menjadi pilihan masyarakat Kabupaten Kerinci dan Kota Sungaipenuh menyambut datangnya hari raya Idul Fitri. Kebiasaan ini telah ada sejak puluhan tahun silam, dan masih tetap dilakukan hingga sekarang. salah contohnya di Desa Koto Baru Sanggarang Agung Kecamatan Danau Kerinci.
Setiap rumah warga mengadakan melemang setelah sholat Isa. Lama melemangnya itu satu sekitar 6 jam. Setelah persiapan lemang lalu dipanggang dengan menggunakan kayu bakar dan ada yang menggunakan sekam padi. Ada juga masyarakat yang melakukan tradisi melemang pada siang hari.
Menurut Fahrual, warga Desa Koto Baru Sanggarang Agung, bahan untuk lemang terdiri dari buluh bambu, beras merah, serta daun pisang. Buluh bambu ini ada yang dibuat sendiri dan ada yang dibeli dari petani seharga Rp. 10.000 per batang.
“Kalau untuk harga buluh sendiri berharga Rp 10.000, daun pisang ada yang menjual Rp 5000 tergantung kualitas daun itu sendiri. Begitu juga dengan beras merah yang dibeli ke warga petani sawah dengan harga 1 canting berharga Rp 2000 per canting,” terangnya. (infojambi.com/FEO)
Melemang adalah budaya minang,yang dibawa perantauan ke kerinci,puluhan tahun silam,sekarang sudah menjadi budaya,dan perlu dilestarikan.
Terima kasih sudah berbagi informasi menarik dan bermanfaatnya
Tetap semangat untuk share info yang lainnya!!!!