
Jakarta – Banjir parah melanda sejumlah wilayah di Jabodetabek pada 4 Maret 2025, menyebabkan kepanikan dan kerugian besar bagi warga. Beberapa titik di Bekasi terendam cukup dalam, seperti Ruko Grand Galaxy City dengan ketinggian air mencapai 1,2 meter dan Villa Nusa Indah 2 bahkan hampir 2,5 meter. Di Jakarta, meskipun sebagian genangan sisa banjir Januari telah surut, puluhan RT di Jakarta Selatan dan Timur masih terendam, mengakibatkan 1.229 warga mengungsi.
Mall Grand Galaxy Park, Jalan Ahmad Yani Bekasi, Kampung Nawit, Perumahan Nusa Indah Bekasi, Villa Taman Kartini, dan Kemang Pratama juga menjadi korban banjir yang cukup parah. Luapan Ciliwung turut andil dalam bencana ini di Jakarta.
Bogor juga menetapkan status tanggap darurat. Situasi ini menyoroti pentingnya kesiapsiagaan warga dalam menghadapi bencana banjir.
Informasi ini penting bagi masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapan menghadapi potensi bencana serupa di masa mendatang. Langkah-langkah mitigasi bencana harus dilakukan untuk meminimalisir kerugian dan menjaga keselamatan jiwa. Berikut ini panduan lengkap yang harus dilakukan sebelum, saat, dan setelah terjadinya banjir.
Langkah Penting Saat Banjir Menerjang
Ketika bencana banjir melanda, kecepatan dan ketepatan dalam mengambil tindakan menjadi sangat penting untuk keselamatan. Prioritas utama harus diberikan pada keselamatan diri sendiri dan anggota keluarga.
1. Pantau Informasi Resmi dari Sumber Terpercaya: BMKG, BNPB, dan BPBD
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah memantau secara aktif dan terus-menerus informasi resmi dari sumber-sumber terpercaya seperti Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), atau Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat. Informasi ini sangat krusial untuk mendapatkan peringatan dini tentang potensi banjir serta arahan evakuasi yang tepat dan akurat.
2. Amankan Dokumen Penting: KTP, KK, Akta Kelahiran, Ijazah, Sertifikat Tanah, dll
Langkah selanjutnya adalah mengamankan dokumen-dokumen penting keluarga. Ini mencakup Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK), akta kelahiran, ijazah, sertifikat tanah, dan dokumen berharga lainnya. Cara terbaik untuk melindungi dokumen-dokumen ini adalah dengan menyimpannya dalam wadah yang benar-benar kedap air, seperti kantong plastik tebal berlapis atau kotak penyimpanan tahan air khusus.
3. Matikan aliran listrik dan tutup katup gas
Tindakan pencegahan lain yang sangat penting adalah mematikan aliran listrik di rumah melalui sakelar utama dan menutup katup gas untuk mencegah risiko kebakaran atau ledakan. Barang-barang elektronik seperti televisi, komputer, dan peralatan listrik lainnya sebaiknya dipindahkan ke lokasi yang lebih tinggi di dalam rumah, seperti lantai atas atau rak-rak tinggi, untuk menghindari kerusakan akibat terendam air.
4. Siapkan tas siaga bencana
Persiapan tas siaga bencana adalah langkah vital lainnya. Tas ini harus berisi persediaan makanan tahan lama seperti biskuit dan makanan kaleng, air minum dalam botol, pakaian ganti yang cukup untuk beberapa hari, obat-obatan penting (termasuk obat-obatan rutin jika ada anggota keluarga yang membutuhkannya), senter dengan baterai cadangan, powerbank, dan sejumlah uang tunai untuk keadaan darurat.
5. Hindari kontak langsung dengan air banjir
Penting untuk diingat bahwa air banjir sangat berbahaya dan harus dihindari kontak langsung dengannya. Air ini sering kali terkontaminasi dengan bakteri berbahaya, zat kimia, atau bahkan benda-benda tajam yang tersembunyi. Oleh karena itu, jangan pernah memaksakan diri untuk berjalan atau berenang melalui genangan air banjir kecuali dalam situasi yang benar-benar darurat dan tidak ada pilihan lain. Keselamatan harus selalu menjadi prioritas utama dalam menghadapi situasi banjir.
Langkah Pemulihan Setelah Banjir Surut
Setelah air surut, jangan langsung masuk ke rumah sebelum memastikan keamanan bangunan. Periksa potensi kerusakan struktur dan kabel listrik. Jika ragu, minta bantuan pihak berwenang atau PLN.
Bersihkan rumah secara menyeluruh menggunakan sabun, air bersih, dan disinfektan. Buang semua makanan dan barang yang terendam banjir untuk mencegah kontaminasi. Peralatan dapur yang terendam harus dicuci dengan air panas sebelum digunakan kembali.
Periksa dan keringkan peralatan elektronik sebelum digunakan kembali. Jangan langsung menyalakannya untuk mencegah kerusakan permanen. Bawa ke teknisi jika diperlukan. Jaga kebersihan dan kesehatan dengan mencuci tangan dan mengonsumsi air bersih untuk mencegah penyakit pasca banjir.
Pasca banjir, risiko penyakit seperti leptospirosis dan diare meningkat. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar. Konsumsi air minum yang telah direbus atau air kemasan untuk mencegah penyakit. Periksa kesehatan secara berkala jika mengalami gejala penyakit.
Tips Mitigasi Bencana Banjir
Mitigasi bencana banjir sangat penting untuk meminimalisir dampak negatif. Perencanaan yang matang dan kesiapan warga sangat krusial. Siapkan jalur evakuasi dan titik kumpul yang aman.
Membangun rumah dengan konstruksi yang tahan banjir juga penting. Tinggikan pondasi rumah dan pastikan sistem drainase yang baik. Berpartisipasilah dalam kegiatan kerja bakti membersihkan saluran air di lingkungan sekitar.
Ikuti arahan dari pemerintah daerah dan instansi terkait dalam upaya mitigasi bencana. Tingkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam. Semoga informasi ini bermanfaat dan dapat membantu masyarakat dalam menghadapi bencana banjir.